BELAJAR MEMAAFKAN.
Tembok yang kita bangun untuk menghambat kesedihan, juga membuat kita tertutup dari kebahagiaan.
Suka dan duka adalah pengalaman yang wajar kita alami sebagai manusia. Sedih dan bahagia akan terus kita alami silih berganti.
Jika kita terus terpaku pada pengalaman kesedihan yang kita alami
bersama orang lain dan tidak mau memaafkan, itu berarti kita membangun
tembok bagi diri kita sendiri.
Tembok itu justru akan menutup
kebahagiaan yang bisa kita rasakan jika kita mau memaafkan sesama dan
menerima keadaan sulit yang pernah kita alami.
Mari membuka hati, menatap kebahagiaan hidup, dengan belajar memaafkan.
Tuhan Yesus beserta kita dimanapun berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar