Ajari aku, TUHAN…
Aku ingin tahu, cara yang benar untuk berdoa.
Bila aku perlu menggunakan kata-kata,
Kata apa yang harus kupakai?
Beritahukan kepadaku, apa yang harus kukatakan?
Aku menundukkan kepala,
Aku berlutut… haruskah juga bersikap tegak?
Aku menutup mataku,
Kuangkat tanganku, atau… haruskah aku mengatupkannya saja?
Apakah aku harus berdiri? Atau duduk saja?
ALLAHku… posisi mana yang KAU sukai?
Apakah sebaiknya lampu menyala atau dimatikan?
Mungkin lebih baik dengan terang lilin saja?
Perlukah kupakai kacamataku atau tidak?
Ada di kursi saja atau di depan meja?
Haruskah aku berbisik atau berdoa dengan suara lantang?
Haruskah aku mengutip Kitab Suci?
Kapan waktu yang KAU sukai? Di waktu fajarkah?
Haruskah aku berdoa dengan cepat-cepat atau perlahan-lahan?
Lebih baik doa yang pendek atau yang panjang?
Aku baru saja belajar berdoa, apa saja aturannya?
Aku ingin berdoa dengan benar.
Bagaimana aku tahu bahwa KAU akan mendengarkannya?
Bahwa doaku sudah benar?
Dan sementara aku duduk diam,
menunggu tanda-tanda,
Aku mendengar suara lembut yang berkata:
“AnakKU yang terkasih…
Apakah kau pikir AKU begitu peduli tentang waktu,
atau tentang posisimu ketika berdoa, berdiri atau berlutut?”
“AKU tak peduli tentang posisi tubuhmu atau tempat yang kaupilih;
Bukalah hatimu kepadaKU,
Aku tak punya aturan lainnya.”
“Katakan padaKU apa yang ada dalam hatimu,
dan katakan padaKU apa yang kaucari,
Ceritakan tentang kepedihanmu
dan hal-hal lain yang membuatmu merasa lemah.”
“Bicaralah padaKU secara pribadi
tentang apa yang paling penting bagimu;
AKU tahu tentang perbuatan-perbuatan baikmu…
tak perlu engkau menyombongkannya.”
“AnakKU, engkau tak perlu pelajaran-pelajaran,
Bicaralah saja padaKU setiap hari,
katakan padaKU apapun yang kauinginkan,
SayangKU, siapapun dapat berdoa.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar