Kamis, 01 Agustus 2013

Mati Bagi Diri Sendiri

Ketika engkau dilupakan atau tidak dipedulikan atau dengan sengaja diabaikan dan engkau tidak marah atau terluka dengan penghinaan atau kesalahan, tapi hatimu tetap bersukacita dan menganggap sebagai suatu kelayakan untuk menderita

bagi Yesus, itulah mati bagi diri sendiri.

Ketika kebaikanmu dianggap jelek, dan harapanmu menyimpang, nasehatmu tidak dihargai, pendapatmu ditertawakan dan engkau menolak kemarahan timbul dalam hatimu, atau tidak membela diri tetapi menerima semua itu dengan sabar dan dengan

diam-diam tetap mengasihi orang-orang yang melakukannya, itulah mati bagi diri sendiri.

Ketika dengan kasih dan kesabaran engkau menanggung segala ketidakteraturan, ketidaktepatan waktu, atau gangguan-gangguan tertentu, ketika engkau berhadapan muka dengan muka dengan kesia-siaan, kebodohan, hal-hal yang melampaui batas, kebutaan rohani, dan bertekun sama seperti Yesus tekun menanggung semuanya itu, itulah mati bagi diri sendiri.

Ketika puas dengan semua jenis makanan, pakaian atau keadaan cuaca atau masyarakat, setiap bentuk kesepian atau gangguan serta perubahan program disebabkan Allah menghendakinya, itulah mati bagi diri sendiri.

Ketika engkau melihat saudaramu hidup berkelimpahan

dan semua kebutuhannya terpenuhi dan dengan jujur dapat bersukacita bersama dengannya dalam Roh tanpa rasa cemburu atau bertanya mengapa pada Tuhan, walaupun dalam saat yang sama engkau mempunyai kebutuhan yang lebih besar dan dalam keadaan terdesak untuk memenuhinya, itulah mati bagi diri sendiri.

Ketika engkau dapat menerima koreksi atau celaan dari orang yang secara status lebih rendah darimu dan dengan rendah hati menundukkan diri yang lahir dari dalam, tanpa ada pemberontakan ataupun dendam yang timbul dalam hatimu,

itulah mati bagi diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar