Teruntuk Anak-Ku,
Aku Mendengar Jeritanmu
Kemarin Malam . . . .
Aku Berada Dikegelapan Dalam
Dirimu, Ketika Air Matamu
Mengalir Di Wajahmu Dan Hatimu
Remuk . . . .
Apakah Kau Mengira Aku Tidak
Melihatnya dan Tidak Perduli
Terhadapmu ? . . . .
Apakah Kau Mengira Bahwa Aku
Tidak Tahu Betapa Lelah, Letih
Dan Lesu Kamu Sesungguhnya ? . . . .
Anak-Ku,
Aku Selalu Berada Bersamamu,
Ketika Kepahitan Hidup Sedang
Menghantammu Secara Bertubi-
Tubi . . . .
Aku Mengamati, Ketika Kamu
Menangani Semua Derita Dan
Kesakitan . . . .
Namun Kini Kamu
Letih Dan Lesu . . . .
Aku Dapat Melihat Semangatmu
Yang Patah, Juga Pengharapan
Dan Impianmu Yang Semakin
Sirna . . . .
Ingatlah, Bahwa Aku Penuh
Dengan Kepedulian . . . .
Sentuhan-Ku Dan Kepedulian-Ku
Dapat Menyembuhkan Hatimu
Yang Remuk Redam
Dan Menghidupkan Api
Pengharapan Sekali Lagi Dalam Dirimu . . . . .
Biarkanlah Aku Mengasihimu . . . .
Runtuhkanlah Penghalang-
Penghalang Di Sekeliling Hatimu . . . .
Dan Sandarkanlah Dirimu Kepada-
Ku . . . .'
Aku Tidak Akan Lelah Dan Letih
Dan Lesu Dan Aku Memiliki Cukup
Kekuatan Untuk Menolongmu,
Bila Kamu Membutuhkannya . . . .
Kamu, Tidak Pernah Sendirian,
Karena Aku Adalah Sahabatmu . . . . .
Dan Aku Tidak Akan Pernah Sedetikpun Meninggalkanmu
Seorang Diri . . . .
Sahabatmu,
Yesus...
Blessing,
~HSH~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar